SOSIALISASI LAHAN HIJAU DI SEKOLAH
Beberapa hari yang lalu pada saat saya mengikuti sosialisasi lahan hijau di sekolah dalam rangka Persiapan sekolah Adiwiyata, pada sesi tanya jawab ada seorang siswa kami M. Ichwan bertanya bagaimana jika kita sudah berupaya melakukan penghijauan, menanam tanaman misal di pot-pot yang digantung tetapi masih banyak siswa yang bukannya ikut menjaga dan melestarikan tetapi malah merusak . Bagaimana menyikapi dan apa yang perlu dilakukan agar hal yang merusak tersebut tidak terjadi? Narasumber yaitu bapak Karman dari BLH Sleman menanggapi saat itu dengan panjang lebar yang intinya adalah kita menata sebaik mungkin, seindah mungkin, rapi, nyaman dipandang dan sebagainya sehingga akan timbul perasaan seseorang untuk tidak merusaknya beliau mencontohkan waktu itu misalnya di dalam sebuah Rumah berantakan dan kotor, sampah berserakan jika ada tamu mungkin tamu tersebut juga akan cuek dalam meletakkan barangnya atau jika ingin membuang sampah juga mungkin sembarangan karena disekitar juga banyak sampah berbeda dengan rumah yang rapi, bersih dan segalanya tampak teratur pasti orang lain yang datang juga akan sungkan jika meninggalkan sampah, mengotori atau menaruh barangnya sembarangan. Saya pikir apa yang beliau katakan ini benar, bahkan beliau bercerita tidak setuju dengan taman yang dipagar agar tidak dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dengan menghilangkan batas pagar tersebut dan tentunya dengan penataan yang bagus akan memunculkan perasaan orang yang melihatnya untuk turut menjaga tanaman tersebut. Ternyata apa yang beliau katakan ini bisa kita terapkan untuk hal yang lainnya, apa itu??? Akan saya bahas di catatan selanjutnya.
Comments
Post a Comment