BIBLIOGRAFI DAN STANDAR BIBLIOGRAFI INTERNASIONAL
BIBLIOGRAFI DAN STANDAR BIBLIOGRAFI
INTERNASIONAL
Sarana bibliografi (bibliographic device), yang meliputi
bibliografi, katalog perpustakaan dan indeks diperlukan agar dokumen-dokumen
secara efisien dikenali, dipilih, dan diketahui lokasinya apabila diperlukan.
A.
BIBLIOGRAFI
Yaitu suatu daftar terbitan yang memberikan informasi mengenai
data kepengarangan, judul, edisi, tempat terbit, penerbit, tahun terbit dan
keterangan fisik dari buku yang disebut koleksi. Adapula yang dilengkapi dengan
ISBN, harga dan lainnya.
Sebagai bagian dari
ilmu sejarah, bibliografi mulai diajarkan tahun 1847 di “Ecole des Chartes”
dalam suatu program yang terdiri dari 3 bagian, yaitu:
1.
Masalah alat utama dari informasi dan
penelitian.
2.
Masalah sifat dan unsur pokok yang
membedakan buku dalam berbagi periode sejarah dari zaman kuno sampai abad
ke-20.
3.
Masalah aspek teknik dari perpustakaan.
Clapp mengatakan bahwa
pada dasarnya bibliografi dibagi menjadi 2 kelompok besar:
1.
Bibliografi analitis, yaitu yang
memberikan penjelasan (fakta) mengenai pengarang, terbitan dan asal mula
naskah.
2.
Bibliografi sistematis, disusun menurut
sistem tertentu, sesuai dengan tujuan penyusunannya.
Sedangkan
Esdail membagi bibliografi ke dalam 3 kelompok besar, yaitu:
1.
Bibliografi analitis atau bibliografi
kritis.
2.
Bibliografi historis.
3.
Bibliografi sistematis.
Sementara
itu, Robinson mengelompokkan bibliografi ke dalam 2 kelompok besar, yaitu:
1.
Bibliografi umum, yang dibagi lagi
menjadi Universal, kelompok bahasa, Nasional dan Regional.
2.
Bibliografi khusus, yang dikelompokkan
menjadi sebagai berikut:
a. Menurut
subjek.
b. Menurut
bentuk terbitan.
c. Menurut
buku yang terbit dalam kurun waktu tertentu.
d. Menurut
kategori terbitan.
e. Karya
perorangan.
f. Terbitan
yang lebih sempit dari ruang lingkup nasional seperti daerah, wilayah.
Fredson
Bowers dalam Ensiklopaedia Britannica, di bawah entri “Bibliography” membagi ke
dalam 2 kelompok besar, yaitu:
1. Bibliografi
analitis atau kritis.
2. Bibliografi
enumerativ atau sistematis.
B. KATALOG PERPUSTAKAAN
Katalog
merupakan himpunan rujukan atau berkas yang teratur untuk mencatat dokumen
(pustaka atau koleksi).
Tujuan
katalog:
1.
Identifikasi dokumen primer.
2.
Menentukan lokasi dokumen serta proses
temu kembalinya.
3.
Temu kembali dokumen primer untuk
memenuhi permintaan pemakai dengan berdasarkan ancangan pengarang, subjek,
judul.
4.
Administrasi kumpulan dokumen.
Fungsi
katalog:
1.
Memungkinkan orang menemukan dokumen
yang diketahui pengarang, judul dan subjeknya.
2.
Menunjukkan karya apa yang dimiliki unit
informasi/perpustakaan.
3.
Membantu dalam pemilihan dokumen.
Entri
katalog, terdiri atas:
1.
Deskripsi bibliografi, berisi ciri-ciri
fisik dokumen.
2.
Tajuk.
3.
Nomor panggil atau call number.
C. INDEKS
Bagi
para dokumentalis, pada dasarnya pengertian indeks mengandung 3 unsur, yaitu:
1.
Merupakan petunjuk atau referensi
tentang item atau konsep (informasi) atau data.
2.
Data dan informasi tersebut disusun
secara sistematis dalam entri-entri.
3.
Entri-entri indeks disusun secara
sistematis.
Fungsi
indeks:
1.
Alat penelusur informasi.
2.
Petunjuk tentang data atau informasi.
3.
Indeks dapat menghubungkan subjek atau
cabang-cabang ilmu pengetahuan.
4.
Indeks merupakan alat current awareness
services.
5.
Alat seleksi bahan pustaka.
Entri
indeks terdiri dari:
1.
Tajuk atau heading.
2.
Modifikasi.
3.
Lokator.
Beberapa
cara penyusunan entri indeks:
1.
Berurutan, bisa alfabetis atau
numerical.
2.
Hierarkis, yaitu penyusunan berdasarkan
hubungan waktu atau hubungan generic. Bisa khronologis
(berdasar waktu) dan klasifikasi (berdasarkan
urutan klasifikasi.
Ada
juga sistem sindetik, yaitu sistem referensi untuk mengumpulkan entri-entri
yang sama subjeknya menjadi satu atau menghubungkan entri-entri yang
berhubungan isinya tetapi berjauhan letaknya. Sistem ini terdiri dari:
1.
Referensi silang (cross reference). terdiri
dari referensi silang “lihat” (see cross reference) dan referensi silang “lihat juga” (see also reference).
2.
Catatan.
3.
Pembalikan.
Kriteria golongan
indeks:
1.
Berdasarkan media yang diindeks: indeks
buku, indeks peta dll.
2.
Berdasarkan bentuknya: indeks subjek,
indeks pengarang dll.
D. STANDAR BIBLIOGRAFI INTERNASIONAL
Standar adalah sebuah
aturan, biasanya digunakan untuk bimbingan tetapi dapat pula bersifat wajib
(paling sedikit dalam praktik), yang member batasan spesifikasi dan penggunaan
sebuah objek atau karakteristik sebuah proses dan atau karakteristik sebuah
metode. Dapat berupa standar fisik artinya dapat diukur dan dihitung (dimensi
tetap), standar intelektual, yaitu kualitatif (merupakan definisi).
Unsur-unsur data dapat
dikelompokkan menjadi:
1. Data
yang berkaitan dengan kepengarangan ( tanggung jawab intelektual atas karya,
bentuk nama pengarang yang standar) disebut tajuk.
2.
Data yang mendeskripsikan dokumen
termasuk bentuk fisiknya (jumlah halaman, ukuran) disebut deskripsi.
3. Nomor
atau kode identifikasi dokumen yang unik, yang disebut sistem penomoran internasional.
4. Data
yang berkenaan dengan isi (subjek) disebut pendekatan
subjek.
Oleh sebab cantuman
harus berbentuk fisik yang memungkinkan pertukaran data secara internasional,
maka khususnya format cantuman bibliografi terbacakan mesin, perlu juga
diseragamkan seperti berikut.
1.
PENENTUAN TAJUK
Prinsip-prinsip
penentuan entri dan bentuk katalog dari
hasil konferensi paris principel mencakup
12 prinsip antara lain: fungsi katalog, struktur katalog, jenis-jenis entri,
fungsi berbagai jenis entri, pemilihan
tajuk seragam, pengarang tunggal, entri pada badan korporasi, kepengarangan
ganda dan kata nama untuk kepengarangan.
Langkah terpenting dalam standardisasi tajuk
adalah diadakannya ICCP yang
menghasilkan statement of principles.
Contohnya AACR 2 yang telah menjadi kode pengatalogan internasional.
2.
PENENTUAN DESKRIPSI
Stabdard
Bibliographic Description (ISBD) edisi pertama tahun 1971.
ISBD(M) _ Monographs 1978 (revised edition), ISBD(S)_ Serials 1977, ISBD(G)_
general 1977 (kerangka umum untuk semua ISBD, ISBD(CM)_ Cartographic materials
1977, ISBD(NBM)_ Non Books Materials 1977, ISBD(A)_ Antiquarian 1980, ISBD(PM)_
Printed Music 1980, ISBD(CP)_ Component Part
1988, ISBD(CF)_ Computer files1989.
Garis besar susunan
elemen deskripsi bibliografi (8 daerah):
a.
Daerah judul dan pernyataan tanggung
jawab.
b.
Daerah edisi.
c.
Daerah data khusus.
d.
Daerah terbitan dan penyaluran/pengedaran.
e.
Daerah deskripsi fisik.
f.
Daerah seri (dicatat dalam kurumg
biasa).
g.
Daerah catatan.
h.
Daerah nomor standar, harga, serta syarat-syarat
penjualan.
3.
SISTEM PENOMORAN INTERNASIONAL
a. Internasional Standard Book Number
(ISBN)
b. International Standard Serial
Number (ISSN)
Disamping
itu ada sistem penomoran lain, misalnya coden
yang juga menghasilkan kode unik untuk identifikasi terbitan
berseri(terdiri atas kode 5 huruf) yang digunakan sebagai pengganti judul
lengkap dalam sistem penyimpanan dan temu balik informasi yang computerized. Penggunaan CODEN terbatas pada jurnal-jurnal
ilmiah.
Comments
Post a Comment